Saturday 27 February 2016

Tiga Tahap Penting Dalam Membuat Film



Film merupakan cerita yang diwujudkan dalam adegan dan diperankan oleh pemain watak. Agar mendapatkan hasil film yang baik dibutuhkan kerjasama berbagai pihak, mulai dari kru yang bekerja di belakang layar, hingga seniman sebagai pemeran sebuah lakon. Ide cerita menjadi bahan penting dalam film yang akan diproduksi. Alur cerita dan detail adegan wajib diperhatikan oleh kerabat kerja yang terlibat dalam pembuatan karya audio visual ini. Ada 3 tahapan utama dalam pembuatan film, yaitu tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Pra produksi merupakan tahapan awal yang menentukan berhasil tidaknya suatu film. Pada tahap ini, produser menentukan kru yang akan terlibat dalam tim yang dipimpinnya. Seperti sutradara, penulis cerita, kameramen dan kru lainnya. Selain itu, Ia biasanya sudah memiliki gambaran tentang kisah yang akan difilmkan. Penulis cerita hanya berperan sebagai pembuatan alur serta dialog. Setelah naskah siap dan artistik telah dipilih, sutradara bersama kameramen mempersiapkan shot list yang berisi komposisi gambar. Sedangkan produser dan unit manager melakukan pengurusan ijin untuk proses shooting.

Di sisi lain, art director membuat setting untuk mendukung cerita. Dengan dukungan setting yang nyata seperti gambaran dalam cerita, akan membuat hasil film menjadi lebih baik. Pemilihan seniman yang akan memerankan setiap lakon juga harus dipersiapkan dengan matang. Hal lain yang juga menjadi perhatian pada tahap persiapan adalah kostum. Pakaian yang akan dikenakan saat pengambilan gambar juga wajib dipikirkan oleh sutradara dan penata kostum serta make up. Baju, riasan yang digunakan harus mendukung keberadaan pemain dari segi ekonomi dan status sosial, budaya, agama maupun jaman yang diperankan oleh tokoh dalam film.

Tahapan kedua dalam pembuatan film adalah produksi. Jika persiapan pra produksi dilakukan dengan cermat dan baik, maka proses pengambilan gambar akan berjalan dengan lancar. Sutradara menjadi pimpinan utama dalam proses shooting. Mulai dari komposisi gambar, audio, penataan cahaya dan bloking pemain, semua diatur oleh sutradara. Kata roll, action, dan cut mungkin sesuatu yang sudah tidak asing bagi kita, meskipun bukan orang yang berkecimpung di dunia perfilman.

Ketiga kata tersebut memiliki ‘kesaktian’ dalam proses produksi, dengan maksud sebagai berikut:
·         Roll           : Ungkapan yang ditujukan kepada kameramen dan audioman agar  
  mulai merekam audio dan visual
·         Action       : Perintah yang diberikan pemain akan mulai memainkan adegan yang
  telah ditentukan sebelumnya. 
·         Cut                        : Kata yang keluar dari mulut sutradara yang artinya berhenti. Biasanya
diucapkan pada saat terjadi kesalahan adegan ataupun kekeliruan      yang dibuat oleh kerabat kerja dan tertangkap dalam frame monitor. Cut bisa juga sebagai kata yang terucap saat sebuah scene berhasil dilakukan secara baik.

Setelah proses produksi sudah berhasil dilakukan dengan sempurna, tahapan ketiga yang diperlukan dalam pembuatan film adalah pasca produksi. Setelah semua file dipindahkan ke dalam komputer, atau biasa disebut dengan logging, proses editing dimulai. Gambar bergerak tersebut dipilih yang terbaik, lalu diurutkan sesuai dengan alur cerita, dan dipotong apabila bagian tersebut tidak dibutuhkan. Penambahan transisi, effect dan sountrack musik dilakukan setelah semua gambar telah tersusun rapi menjadi satu rangkaian cerita. Tahapan akhir yang dilakukan adalah rendering dan exporting. Proses ini adalah bagian final dalam pembuatan film sebelum didistribusikan dan dapat ditonton masyarakat. Setiap tahap dalam pembuatan film adalah proses yang harus dilalui, agar menjadi tontonan yang berkualitas. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

No comments:

Post a Comment